Alamat Redaksi:
Ciwidey Pertengahan Kav. Kebun 9 No. 79,
Kelurahan Hajarsari, Kecamatan Bandung Utara
Kota Bandung
Jawa Barat
Ciwidey Pertengahan Kav. Kebun 9 No. 79,
Kelurahan Hajarsari, Kecamatan Bandung Utara
Kota Bandung
Jawa Barat
Kupu-kupu yang indah selalu membawa kebahagian ketika ia datang...
Konsep kehidupan yang baik adalah ketika seseorang berbuat baik kepada kita balaslah kebaikannya dengan berbuat baik kepada lain. Konsep ini sebenarnya dari datang dari pribadi sendiri karena sudah banyak orang berbuat baik kepada saya, tetapi saya tak mampu untuk berbuat baik kepadanya, alhasil saya menyimpulkan bahwa dengan membalas kebaikan orang itu saya herus berbuat baik kepada orang lain. Cukup sederhana konsep kebaikan yang saya buat, mungkin teman-teman bisa mempraktekannya.
Kenapa Harus Menjadi Orang Baik?
Allah ta’ala berfirman,
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا الْإِحْسَانُ
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (Q.S Ar-rahman[55]: 60)
Kebaikan adalah berbuat suatu yang bermanfaat untuk orang lain dan saling membantu dalam kesedihan dan kebahagian, sejatinya kebaikan yang kita perbuat kepada orang lain hanya sebagian kecil usaha yang bisa kita perbuat untuk orang lain supaya ia bahagia. Bahagia disini ialah merasa senang dan gembira atas bantuan kita sebagai teman, sahabat, keluarga dll. Untuk memujudkan itu semua tidak lepas dari rasa “ikhlas”, ikhlas kita terhadap orang yang ingin kita tolong. Tanpa adanya rasa ikhlas didalam diri kita maka perbuatan baik kita tidak ada maknanya dihadapan allah. Karena suatu kebaikan akan bernilai dimata allah dengan ikhlas membantu sesama.
Wajib seorang manusia berlaku adil dan menunaikan kewajibanmu terhadap makhluk menurut kadar hak-hak yang telah didapatkan.
Berbuat baik yang dianjurkan adalah apa yang lebih dari itu mencurahkan selurah potensi fisik, harta, perbuatan, bimbingan untuk ukhrawi atau kemaslahatan duniawi. Segala perbuatan baik adalah sedekah, semua yang membuat orang lain gembira (Catatan: selama itu bukan dengan perbuatan yang haram) itu adalah sedekah dan kebajikan.
Contohlah Superman yang selalu menolong dan berbuat baik..
Apabila kita baik terhadap sesama manusia apalagi sesama muslim perasaan hati kita akan tenang, apalagi ketika kita selalu beristighfar kepada Allah SWT.
Orang yang baik selalu memikirkan orang lain dari pada dirinya sendiri itu sifat hakiki dari orang baik.
Bila orang baik melihat teman yang tertimbah musibah, ia menjadi iba dan kasihan terhadap teman nya, dan ia berusaha menolong semampunya.
Orang baik memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi karena ia berusaha semaksimal mungkin untuk bersosial agar bermanfaat untuk orang lain di sekitarnya.
Orang baik selalu tenang dalam menghadapi masalah ia berfikir secara keseluruhan memakai akal dan pikirin untuk memecahkan masalah dan dalam sikap yang tenang.
Orang baik pasti mempunyai jiwa untuk mengajak orang lain berbuat baik dan pasti orang yang diajak mau juga ikut berbuat baik.
Orang baik selalu bersikap dan bertutur kata baik sopan, dan jurus andalan yang selalu ia pegang teguh adalah berkata Jujur terhadap sesama nya. Karena berkata jujur adalah modal utama untuk bersosial dalam masyarakat. (baca juga: Bersyukur Akan Nikmat Waktu)
Seperti firman Allah SWT :
يـاَيـُّهَا الَّذِيـْنَ امَنُوا اتَّـقُوا اللهَ وَ قُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيـْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَ يَغْفِرْلَكُمْ ذُنـُوْبَكُمْ، وَ مَنْ يُّـطِعِ اللهَ وَ رَسُوْلَه فَـقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. الاحزاب
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. [Al-Ahzab : 70 – 71]
Dalam hadits dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu juga dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. Ibnu Mas’ud menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَفَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”[1]
Maka jadilah orang baik dan berkata yang baik serta jujur sesunguhnya, kebaikan itu hanyalah sebuah alat untuk memudahkan kita ke Surga dan tanpa keikhlasan semua itu hanya fatamorgana yang ada di dunia ini..
Wallahualam…