Alamat Redaksi:
Ciwidey Pertengahan Kav. Kebun 9 No. 79,
Kelurahan Hajarsari, Kecamatan Bandung Utara
Kota Bandung
Jawa Barat
Ciwidey Pertengahan Kav. Kebun 9 No. 79,
Kelurahan Hajarsari, Kecamatan Bandung Utara
Kota Bandung
Jawa Barat
Belajar adalah bagian penting dari aktivitas kehidupan kita, dan kita semua memiliki cara yang unik dalam memproses dan memahami informasi. Namun, pernahkah kamu merasa kesulitan memahami subjek atau konsep tertentu meskipun sudah mencoba berkali-kali? Alasan di balik ini mungkin karena gaya belajar kamu tidak cocok dengan cara informasi tersebut disajikan.
Memahami gaya belajar kamu dapat membantu menyesuaikan pengalaman belajar kamu sesuai dengan kebutuhan khas kamu dan ini akan membuat belajar lebih efektif. Model VARK adalah salah satu kerangka kerja yang paling umum digunakan untuk mengidentifikasi gaya belajar. Model ini mengkategorikan gaya belajar menjadi empat jenis: Visual, Auditory, Reading/Writing, dan Kinesthetic. Atau dalam bahasa Indonesia: Visual, Auditori, Membaca/Menulis, dan Kinestetik.
Setiap gaya belajar memiliki karakteristik yang unik, dan memahaminya dapat membantu kamu mengidentifikasi gaya mana yang paling cocok untuk kamu. Dalam artikel ini, kita akan membahas masing-masing dari empat gaya belajar secara detail dan menjelaskan bagaimana kamu dapat menemukan gaya belajar kamu sendiri. Kita akan bahas manfaat dari mengetahui gaya belajar dan bagaimana kamu dapat menggunakan alat seperti aplikasi belajar untuk mendukung aktivitas belajar.
Ringkasan
Model VARK mengidentifikasi empat gaya belajar yang berbeda, yaitu visual, auditori, membaca/menulis, dan kinestetik. Gaya belajar ini ditandai oleh perbedaan dalam kemampuan kognitif dan preferensi untuk presentasi informasi.
Pelajar visual lebih suka informasi disajikan dalam bentuk grafis, dan mereka menggunakan unsur visual seperti diagram, grafik, dan gambar untuk menandai informasi penting.
Pelajar auditori, di sisi lain, lebih memilih informasi verbal dan menggunakan suara mereka sendiri untuk mempelajari konsep baru. Mereka belajar dengan baik melalui kuliah, diskusi, dan rekaman audio.
Pelajar membaca/menulis sangat baik dalam memproses teks dan lebih suka belajar melalui kegiatan membaca dan menulis. Mereka menikmati mengekspresikan diri melalui menulis dan lebih suka membuat catatan dan menulis esai.
Pelajar kinestetik belajar dengan baik melalui pengalaman praktis dan lebih suka kegiatan praktis. Mereka melibatkan semua indra dalam pembelajaran mereka dan menikmati kegiatan seperti peran, simulasi, dan eksperimen.
Memahami gaya belajar kamu dapat membantu kamu menyesuaikan kegiatan belajar kamu dengan preferensi kamu, yang dapat membuat pembelajaran kamu lebih efektif dan menyenangkan.
Mengidentifikasi gaya belajar yang disukai dapat meningkatkan efektivitas pengalaman belajar seseorang dengan menyesuaikan metode belajar dengan kekuatan kognitif mereka.
Jika pelajar memahami gaya belajar yang mereka sukai, mereka dapat menyesuaikan kebiasaan belajar mereka agar sesuai dengan kekuatan kognitif mereka, yang mengarah pada pembelajaran yang lebih produktif dan efisien.
Misalnya, pelajar visual dapat memanfaatkan diagram dan grafik dalam catatan mereka, sementara pelajar kinestetik mungkin memerlukan aktivitas yang praktis untuk sepenuhnya memahami suatu konsep.
Mengetahui gaya belajar seseorang juga dapat membantu individu memilih bahan dan lingkungan belajar yang sesuai, seperti audio book untuk pelajar auditori atau ruang belajar tenang untuk pelajar membaca/menulis.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa pemahaman tentang gaya belajar seseorang dapat meningkatkan kinerja akademik dan motivasi.
Studi yang dilakukan oleh Pashler et al. (2008) menemukan bahwa mencocokkan instruksi dengan gaya belajar siswa tidak meningkatkan pencapaian akademik.
Namun, studi tersebut menemukan bahwa siswa yang diajari dengan cara yang sesuai dengan gaya belajar mereka melaporkan peningkatan motivasi dan kepuasan dengan pengalaman belajar mereka.
Oleh karena itu, mengetahui gaya belajar seseorang juga dapat mengarah pada sikap yang lebih positif terhadap belajar dan peningkatan keterlibatan dalam proses pendidikan.
Alat-alat untuk mendukung pembelajaran bisa bermanfaat bagi para pelajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar mereka dan meningkatkan kinerja akademik mereka. Dengan kemajuan teknologi, berbagai alat digital telah dikembangkan untuk mendukung pembelajaran, seperti aplikasi DoCheck.
Aplikasi ini membantu para pelajar untuk melacak tugas, tenggat waktu, dan kegiatan ekstrakurikuler mereka. Ini adalah alat yang berguna bagi para pelajar yang kesulitan dalam manajemen waktu dan keterampilan organisasi, karena memberikan pengingat dan pemberitahuan untuk memastikan mereka tetap di atas tugas mereka.
Alat lain yang dapat mendukung pembelajaran adalah penggunaan sumber daya online, seperti buku teks digital, platform e-learning, dan perpustakaan virtual. Sumber daya ini memberikan para pelajar akses mudah ke berbagai informasi yang dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang topik tertentu.
Misalnya, para pelajar dapat mengakses video, podcast, dan konten multimedia lain yang sesuai dengan gaya belajar mereka. Selain itu, perpustakaan virtual menawarkan para pelajar kesempatan untuk mengakses berbagai buku dan jurnal yang mungkin tidak tersedia di lokasi fisik mereka.
Secara keseluruhan, alat-alat ini dapat membantu para pelajar menjadi lebih efisien dan efektif dalam studi mereka, sehingga mengarah pada peningkatan kinerja akademik.