Alamat Redaksi:

Ciwidey Pertengahan Kav. Kebun 9 No. 79,
Kelurahan Hajarsari, Kecamatan Bandung Utara
Kota Bandung
Jawa Barat

Contoh Karya Seni Lukis Kontemporer

Lukisan Kontemporer, Aliran Baru di Bidang Seni Lukis

Lukisan kontemporer merupakan salah satu aliran baru di bidang seni lukis. Arti kata kontemporer sendiri disamakan dengan penyebutan istilah modern atau terkini. Aliran kontemporer ini muncul sering dengan berkembangnya seni rupa sekitar tahun 70an.

Beberapa seniman lukisan kontemporer yang dikenal pada waktu itu merupakan tokoh seni lukis dari Amerika. Beberapa tokohnya merupakan ikon peralihan dari seni lukis klasik ke aliran seni lukis moder, seperti Jackson Pollock dan David Smith.

Pendapat dari Udo Kulterman, seorang pemikir Jerman, menyebutkan bahwa pemahaman kontemporer ini erat terkait dengan gerakan post modern di dunia arsitektur. Hal ini juga disebut sebagai sebuah proses kemunculan era baru dalam ekspresi kesenian. Paham yang baru muncul ini, melawan paham klasik yang kaku serta hanya menitikberatkan pada simbolisme pemikiran saja.

Dari beberapa ahli ditemukan juga, bahwa ada dua pengertian seni rupa kontemporer yang berkembang di Indonesia. Pengertian seni kontemporer yang petama adalah pengertian yang banyak diketahui oleh masyarakat luas di Indonesia. Bahwa seni rupa kontemporer dapat diartikan sebagai seni rupa modern dan seni rupa alternatif. Contoh dari seni rupa alternatif ini sendiri kini banyak dijumpai seperti seni instalasi, happening art serta performance art. Ketiga jenis kesenian ini, banyak berkembang di era modern seperti sekarang ini.

Instalasi sendiri merupakan sebuah karya seni rupa baru yang dibuat dengan menggabungkan beberapa media sehingga menciptakan sebuah kesatuan baru dan menciptakan makna yang baru pula. Karya instalasi sendiri tampail dengan bebas tanpa mempedulikan pembagian atau pemisahan cabang-cabang seni menjadi seni lukis, seni patung, seni grafis dan seni yang lainnya. karya seni instalasi biasanya dibuat sebagai cara untuk menyampaikan kritikan, sindiran atau wujud keprihatinan dari para seniman atas fenomena yang terjadi di sekitar mereka.

Pengertian seni kontemporer yang kedua yang dipahami adalah dengan memberikan batasan seni rupa kontemporer hanya pada seni rupa alternatif. Seni rupa alternatif adalah seperti yang sudah disebut diatas yaitu seni instalasi, happening art dan performance art ditambah dengan karya lain yang menggunakan kecenderungan bertentangan dengan seni rupa modern.

Hal ini karena adanya anggapan bahwa seni rupa kontemporer merupakan sebuah wujud penolakan atau perlawanan terhadap keberadaan seni rupa modern. Sehingga istilah kontemporer lebih cenderung diarahkan untuk kegiatan seni yang condong pada konsep antimodernisme.

Dalam modernisme, hal yang dipentingkan antara lain adalah masalah kebenaran, keaslian serta kreativitas. Prinsipi inilah yang kemudian mendasari lahirnya “tradisi of the new” atau yang dikenal juga dengan istilah “tradisi avan garde. Pola lahirnya gaya seni yang baru ini, sempat mengalami penolakan oleh masyarakat. Namun kemudian, lambat laun masyarakat mulai bisa menerima pemahaman dari seni yang menggunakan gaya baru tersebut. Masyarakat menganggap bahwa gaya seni yang baru ini adalah sebuah cara untuk menciptakan inovasi dan wujud dari kreativitas berkesenian dari para seniman itu.

Seni rupa kontemporer seperti seni instalasi, happening serta performance art ini sangat dekat dengan kehidupan masyarakat. Sebab, dalam seni tersebut mengangkat segala sesuatu yang berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga antara masyarakat dan seni kontemporer tersebut memiliki keterikatan yang kuat dan menyentuh berbagai aspek kehidupan. Hal inilah yang menjadikan seni kontemporer tersebut demikian cepat tumbuh dan berkembang dengan menggunakan media serta teknik terbatas.

Pandangan Internasional

Dalam melihat dan mendefinisikan mengenai seni rupa kontemporer ada perbedaan cara pandang dari setiap negara. Perbedaan ini terjadi sebagai wujud proses globalisasi dan juga dilandasi adanya perbedaan etnis yang dimiliki oleh setiap negara. Sebab, seni rupa kontemporer sendiri bukan merupakan sebuah bentuk gerakan atau aliran, serta bukan pula sebagai media untuk memperoleh identitas. Namun, senir rupa kontemporer merupakan sebuah cara untuk mereleksikan masa tradisi.

Beberapa karya seni yang radikal sempat lahir sebagai reaksi terhadap aliran modernime tersebut. Misalnya saja karya seni Pop Art, Neo Dada, Performance Art, Happening art atau juga seni instalasi. Karya-karya ini sering menciptakan keterkejutan pada masyarakat dan penikmat seni dengan mengesampingkan nilai kesenangan estetik. Sebab, dalam seni kontemporer ini yang diutamakan adalah penguatan ekspresi yang mungkin akan terlihat sebagai sesuatu yang sangat berlebihan atau bahkan mengerikan.

Hal ini pula yang dijumpai dalam berbagai lukisan kontemporer. Dimana lukisan-lukisan kontemporer ini tidak sekedar menyajikan keindahan sebagaimana aliran naturalisme atau mengedepankan komposisi warna. Namun, dalam lukisan kontemporer ini, seorang pelukis akan mengedepankan penyampaian pesan khusus yang diharapkan bisa menciptakan sesuatu dari lukisan itu sendiri.

Aliran Seni

Kondisi yang demikian ini menunjukkan bahwa dunia seni semakin memiliki keragaman yang tinggi. Hal inilah yang kemudian disebut dengan pluralisme, dan menjadi sebuah praktek kesenian yang memiliki prinsip saling bertentangan antara satu dan lainnya.

Di sisi lainnya, seni seringkali tidak bisa dilepaskan dari ideologi politik sebuah negara. Dan akhirnya, seni menjadi sebuah alat untuk memperjuangkan kepentingan ideologi yang sifatnya advokatif bahkan sesekali provokatif. Dari sinilah, para seniman kontemporer lahir dengan konsep radikal mereka. Seni digunakan sebagai alat untuk menarik perhatian serta mengangkat sebuah persoalan sehingga dikenal oleh publik. Selain itu, mereka memiliki keyakinan bahwa seni bisa pula digunakan sebagai suatu alat untuk menciptakan perubahan sosial.

Dengan kondisi ini, sebuah seni kontemporer berhasil tumbuh dan menciptakan posisi tersendiri dalam kehidupan, baik di dunia seni maupun politik. Seni kontemporer mencoba mendobrak seni modernisme yang sudah tumbuh menjadi sebuah konvensi beku dalam menghadapi perkembangan jaman. Seni kontemporer tumbuh untuk menciptakan pandangan baru dan menciptakan gerak dinamis yang seiring dan selaras dengan perkembangan zaman.

Dalam seni kontemporer, tidak dikenal adanya ikatan konvensi atau dogma dari pihak manapun. Hal ini menunjukkan bahwa seni kontemporer merupakan sebuah nafas yang menciptakan posisi dan mendobrak kemapanan. Karena dalam seni kontemporer tidak harus mengikuti sebuah aturan, baik yang berupa konsep, gaya termasuk dalam ragam estetika.

Seni di Abad Modern

Dalam kehidupan sekarang ini, berbagai masalah sosial, budaya, politik, ekonomi dan berbagai segi kehidupan akan dibenturkan dengan masalah moralitas. Hal inilah yang kemudian menginspirasi para seniman muda dalam menciptakan berbagai macam kreasi seni kontemporer tersebut.

Idiom tradisi yang penuh dengan nuansa budaya pluralisme, diangkat sebagai sebuah penjabaran dalam penciptaan karya seni. Dimana karya seni tersebut mampu menciptakan berbagai macam makna universal yang dilihat dari sisi kehidupan.

Nafas dari seni kontemporer adalah adanya kecerdasan kreatif yang merupakan sebuah kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dan menciptakan solusi atas sebuah masalah dengan cara yang khas. Selain itu kecerdasan kreatif ini dibutuhkan untuk meningkatkan imajinasi, perilaku serta produktivitas kerja.

Seorang seniman yang kreatif akan selalu berupaya untuk mendapatkan nilai-nilai terbaru pada saat mereka menghadapi semua obyek dengan sikap serta pandangan yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai orisinalitas tertinggi dari sebuah karya seni yang dihasilkan.


Keterangan Foto: Contoh Karya Seni Lukis Kontemporer (foto:freepik.com)