Alamat Redaksi:

Ciwidey Pertengahan Kav. Kebun 9 No. 79,
Kelurahan Hajarsari, Kecamatan Bandung Utara
Kota Bandung
Jawa Barat

Lari Estafet, Teknik Memegang, Memberikan dan Menerima Tongkat

Pengertian, Teknik dan Peraturan yang Perlu Diperhatikan dalam Olahraga Lari Estafet

Lari Sambung atau terkenal dengan istilah Lari Estafet merupakan salah satu cabang olahraga atletik lari. Berdasarkan sejarah, Lari Estafet pertama kali dilakukan oleh Suku Aztek, Inka, dan Maya di area Meksiko. Dulunya, Lari Sambung ini bertujuan untuk meneruskan berita atau kabar dari satu tempat ke tempat lainnya.

Ada juga sejarah lain yang menyebutkan kalau bangsa Yunani juga pernah melakukan hal yang sama. Tetapi, tujuan Lari Sambung yang dilakukan bangsa Yunani bertujuan untuk pemujaan leluhur dan meneruskan api keramat ke tempat jajahan baru. Cerita inilah yang menjadi asal mula tradisi estafet apu atau obor Olimpiade.

Pengertian Lari Estafet

Lari estafet merupakan perlombaan beregu yang mengharuskan setiap pelari dalam regu tersebut untuk menempuh jarak tertentu. Pelari pertama memberikan tongkat estafet ke pelari kedua yang ada di depannya dan diulangi beberapa kali sampai pelari terakhir sampai di garis finish. Dalam satu regu Lari Estafet terdapat empat pemain.

Tongkat penyambung yang biasa digunakan dalam cabang olahraga ini disebut sebagai tongkat estafet atau baton.  Tongkat yang digunakan untuk perlombaan berbentuk silinder yang terbuat dari bahan kayu atau logam dengan berat tidak lebih dari 50 gram.

Perlombaan Lari Sambung ini biasanya dilangsungkan dalam dua nomor lomba, yaitu 4 x 100 m dan 4 x 400 m. Selain lari jarak pendek, olahraga ini juga diselenggarakan dalam jarak menengah atau jauh.

Jarak menengah untuk Lari Estafet biasanya adalah 4 x 800 m dan 4 x 1.500 m. Sementara itu, jarak jauh Lari Estafet maraton yang diperlombakan biasanya pada jarak 42.195 Km yang dalam setiap regunya berisi 6 peserta.

Perlombaan Lari Estafet modern untuk pertama kalinya dilaksanakan di Olimpiade musim panas di Stockholm, Swedia pada 1912. Pada masa itu, jarak lomba Lari Estafet yang diperlombakan adalah 4 x 100 m dan 4 x 400 m untuk putra. Kemudian pertandingan Lari Estafet putri diselenggarakan pertama kali pada tahun 1928 dengan nomor 4 x 100 m.

Teknik Lari Estafet

Secara umum, olahraga Lari Estafet dimulai dengan jongkok kemudian pelari pertama mulai berlari meninggalkan garis start. Tetapi setelah itu ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan saat perlombaan Lari Estafet seperti teknik dalam memberi dan menerima tongkat. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai teknik-teknik dalam pertandingan Lari Estafet:

1. Teknik Memegang Tongkat

Ukuran tongkat Lari Estafet memiliki panjang 28-30 cm dengan diameter 4 cm. Dalam memegang tongkat ini, ada tongkat yang harus dipahami oleh pelari. Teknik seperti ini berguna agar tongkat yang dibawa tidak mudah terjatuh.

Tongkat Lari Estafet harus dipegang pada ujungnya, hanya setengah bagian saja. Setengah bagian lainnya disisakan untuk dipegang oleg penerima tongkat estafet atau pelari selanjutnya.

2. Teknik Memberikan dan Menerima Tongkat

Dalam perlombaan Lari Estafet diperlukan area khusus untuk memberi atau menyerahkan dan menerima tongkat. Tempat pergantian tongkat pada Lari Estafet tersebut dinamakan wissel zone.  Panjang area wissel ini biasanya hanya sekitar 20 meter sehingga pelari harus bisa memanfaatkan area tersebut dengan maksimal.

Pergantian tongkat harus dilakukan secepat dan setepat mungkin agar berhasil memenangkan pertandingan. Jika peserta menyerahkan tongkat di luar wissel zone maka pelari tersebut akan didiskualifikasi. Untuk penyerahan tongkat sendiri ada tiga macam teknik yang bisa digunakan, yaitu:

Teknik Downsweep

Teknik yang satu dilakukan dengan cara menyerahkan tongkat dari atas ketika telapak tangan penerima menghadap ke atas. Untuk memudahkan dalam menerima tongkat, ibu jari penerima harus diposisikan terbuka dan jari-jari lainnya merapat. Selain itu, penerima tongkat juga bisa menerima dengan cara menoleh ke arah belakang.

Teknik Upsweep

Pada teknik ini,  penyerahan tongkat dilakukan dari arah bawah ke atas. Hal ini dilakukan ketika posisi telapak tangan penerima menghadap ke bawah dengan ibu jari terbuka lebar.

Selain itu, posisi jari lain harus rapat seperti pada teknik sebelumnya. Penerima tongkat dipersilahkan menoleh ke belakang, tetapi jika tidak menoleh juga tidak apa-apa.

Teknik Push Pass

Teknik ini dilakukan dengan cara mengangkat lengan ke arah belakang dengan telapak tangan ke samping dan ibu jari menunjuk ke arah bawah. Pelari menyerahkan tongkat dengan cara memegangnya secara vertikal kemudian didorong dengan menggunakan telapak tangan.

3. Teknik Start Lari Estafet

Dalam perlombaan Lari Estafet, terdapat dua jenis teknik start yang digunakan. Pelari pertama pada nomor Lari Estafet menggunakan teknik start atau awalan jongkok. Sementara itu pelari kedua, ketiga dan keempat dalam Lari Estafet menggunakan start melayang. Teknik finish dalam Lari Estafet lebih menekankan pada posisi tubuh yang condong ke depan tanpa mengurangi laju lari.

Pertandingan Lari Estafet sendiri bisa dilakukan di dalam maupun di luar ruangan dengan ukuran yang berbeda. Panjang lintasan untuk pertandingan indoor adalah sekitar 200 m dengan jumlah jalur sebanyak 4 sampai 8 buah.

Sedangkan untuk lintasan Lari Estafet outdoor biasanya memiliki panjang sekitar 400 meter dengan 6 sampai 10 jalur.

Peraturan Lomba Lari Estafet

Seiring perkembangan zaman, pertandingan dan aturan Lari Estafet terus mengalami penyesuaian. Berikut ini peraturan dalam lomba Lari Estafet yang perlu diperhatikan:

Peraturan Pergantian Tongkat

Pergantian tongkat harus dilakukan di wissel zone yang memiliki panjang 20 meter dan lebar 1,20 meter. Kalau pertandingan yang dilaksanakan adalah nomor 4 x 100 meter, maka zona pergantiannya akan lebih panjang karena ada tambahan 10 meter pra-zona.

Pra zona merupakan zona bagi pelari untuk menambah kecepatan sambil menunggu pelari dari belakang memberikan tongkat.

Posisi Pelari

Selama pertandingan, pelari tidak boleh keluar jalur lintasan walaupun sudah selesai memberikan tongkat kepada pelari berikutnya. Saat proses mengoper jika tongkatnya jatuh, maka yang mengambil harus pelari yang menjatuhkannya.

Pelari pertama dalam Lari Estafet harus berlari di lintasan Lari Estafet sampai tikungan pertama. Sementara itu pelari kedua diperbolehkan untuk masuk ke lintasan dalam kemudian pelari ketiga dan keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan.

Selain peraturan di atas, dalam Lomba Lari Estafet juga terdapat beberapa hal yang bisa membuat pemain didiskualifikasi, yaitu:

  • Pemain menghilangkan tongkat estafet atau baton.
  • Pemain menyerahkan atau menerima tongkat estafet tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
  • Pemain melakukan kesalahan start sebanyak lebih dari satu kali.
  • Pemain menyingkirkan pemain dari regu laman secara tidak sportif.
  • Pemain menghalangi pemain dari lawan untuk mendahului saat bermain.
  • Pemain tidak mengikuti peraturan pertandingan secara keseluruhan dengan baik.

Cabang olahraga Lari Estafet bukan hanya memerlukan kecepatan, tetapi juga kerja sama regu ketika proses pergantian tongkat. Jadi, selain melatih fisik, olahraga ini juga bisa melatih solidaritas antar anggota regu. Keterampilan olahraga ini bisa dilatih secara otodidak maupun menggunakan pelatih. Jika berminat, Anda bisa mulai latihan mulai dari sekarang!

Baca Rangkuman Lengkap Mata Pelajaran Penjaskes Kelas 10

Keterangan Foto: Tim Lari Estafet Putra Sumbang Medali Perak di Asian Games 2018, tim terdiri dari para pelari cepat andalan, yakni Lalu Muhammad Zohri, Fadlin, Eko Rimbawa, dan Bayu Kertanegara. (foto:kompas.com)