Alamat Redaksi:

Ciwidey Pertengahan Kav. Kebun 9 No. 79,
Kelurahan Hajarsari, Kecamatan Bandung Utara
Kota Bandung
Jawa Barat

Amalan-amalan yang disunnahkan di bulan suci Ramadhan

Amalan yang Disunnahkan di Bulan Suci Ramadhan

Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan kemuliaan bagi umat Islam di belahan dunia manapun. Dan salah satu tanda keimanan seorang muslim adalah bergembira menyambut datangnya bulan Ramadhan. Ibarat tuan rumah yang gembira menyambut tamu agung yang ia nanti-nantikan. Di bulan suci Ramadhan, umat muslim sangat dianjurkan untuk menjalankan amalan-amalan kebaikan sebanyak-banyaknya. Yuk kita pelajari amalan apa saja yang disunnahkan diperbanyak untuk dikerjakan di bulan Ramadhan:

Menyegerakan Berbuka

Bagi orang yang berpuasa disunnahkan untuk segera berbuka jika sudah tiba waktunya. Hal ini sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW: “bahwa Nabi biasanya berbuka dengan beberapa ruthab (kurma yang baru masak) sebelum melaksakan shalat. Jika tidak ada, dengan beberapa tamer (kurma kering). Jika tidak ada beliau minum air beberapa teguk.” Berbuka puasa dengan segera ini termasuk amalan sunnah yang sangat mudah diikuti dan dilaksanakan.

Anas bin Malik, pembantu Nabi Muhammad SAW berkata “Aku pernah melihat Rasulullah SAW mengerjakan shalat maghrib sebelum berbuka, walaupun sekedar minum air.”

Memberi Makanan Berbuka

Pahala memberi hidangan berbuka kepada orang berpuasa

Dengan memberi hidangan berbuka orang berpuasa berupa makanan pokok (nasi/lontong dengan lauk), secangkir kopi, teh atau air putih, sebiji kurma atau makanan ringan lainnya, amalan ini bisa mendatangkan ganjaran yang besar. Maka sudah sepantasnya kita manfaatkan kesempatan ini.

Inilah pahalanya memberi makanan berbuka yang dijanjikan Rasulullah SAW dalam hadis:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun juga.” (HR. At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah). 

Mengakhirkan Sahur

Jika berbuka disunnahkan untuk disegerakan, sebaliknya dengan sahur. Amalan yang disunahkan adalah dengan mengakhirkan sahur. Sahur disunnahkan bagi orang-orang yang menjalankan puasa Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah kamu bersahur, karena sesungguhnya di dalam sahur itu ada berkah? Abu Sa’id Al-Khudri meriwayatkan dari Nabi SAW: “Semua sahur adalah mengandung berkah, karena itu, janganlah kalian tinggalkan walaupun sekedar minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah Azza Wajalla dan para malaikatnya bersalawat kepada orang-orang yang bersahur.

Qiyamur Ramadhan

Dalam bulan Ramadhan selain diwajibkan menjalankan puasa disunnahkan melakukan Qiyamur Ramadhan (menghidupkan malam Ramadhan) sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang melaksanakan Qiyamur Ramadhan karena iman dan kehendak ingin mendapatkan pahala, niscaya diampunkan dosanya yang telah lalu-lalu“. (HR Bukhari No. 37 dan Muslim No. 759)

Qiyamur Ramadhan juga bisa disebut dengan Shalat Tarawih seperti yang banyak dilakukan oleh kaum Muslimin. Rasulullah SAW pernah mengerjakan pada malam kedua atau ketiga secara berjamaah dengan para sahabatnya, kemudian pada malam ketiga beliau tidak hadir karena khawatir shalat ini dianggap wajib oleh ummatnya.

Mengisi dengan Zikir dan Ketaatan

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa dibanding bulan-bulan yang lain, sebab dalam bulan ini segala amal kebaikan dilipat-gandakan, waktu yang tepat mengharapkan maghfirah, semangat mengamalkan kebaikan semakin membaja, dan orang-orang miskin di bulan ini mendapat limpahan rahmat dari Allah SWT.

Untuk itu sangat dianjurkan bagi mukmin yang melakukan ibadah puasa untuk memperbanyak zikir kepada Allah SWT, istighfar sebagai upaya mohon ampun, berdo’a, membaca Al-Qur’an, dan menjalankan shalat berjamaah.

Dalam hadist shahih dikatakan: “Dan dalam bulan Ramadhan ada seorang penyeru yang menyeru: “Wahai orang-orang yang sungguh sungguh melaksanakan kebaikan, kemarilah”! “Wahai orang-orang yang bersungguh sungguh melakukan kekejian, berhentilah!

Dalam Hadist yang lain dikatakan: “Apabila datang bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu syurga, ditutupkanlah pintu-pintu neraka.”

Banyak Berdo’a Sepanjang Hari

Karena di bulan suci Ramadhan merupakan Bulan Tarbiyah (pendidikan) bagi setiap insan beriman, maka bagi orang yang sedang berpuasa dianjurkan agar bibirnya selalu basah dengan zikir dan do’a kepada Allah SWT sepanjang hari.

Kondisi ruhiah orang yang sedang berpuasa berbeda, sangat dekat kepada Allah SWT sehingga hampir dapat dipastikan do’anya dikabulkan Allah SWT. Diantara waktu yang mustajab untuk berdo’a adalah saat menjelang berbuka. Oleh sebab itu setiap menjelang berbuka dianjurkan kaum Muslimin untuk berdo’a demi kepentingan agamanya, dunianya, akhiratnya, pribadinya dan kaum muslim semuanya.

Diriwayatkan Ibnu bin Majah dari Abdullah bin Amr “Bahwa ketika berbuka, orang yang berpuasa mempunyai doa yang tidak tertolak”.

Menghindari Sikap Sia-Sia, Bicara Kotor, dan Tindakan Jahiliah

Bagi orang yang sedang berpuasa wajib menghindari bicara yang tidak bermanfaat bahkan menimbulkan perpecahan, kata-kata kotor serta perkataan sia-sia lainnya perlu dihindari, “Puasa adalah perisai, maka bila seseorang diantara kalian sedang berpuasa, janganlah berkata kotor dan janganlah berteriak yang tidak berguna.” Dalam suatu riwayat dikatakan: “Janganlah melakukan tindakan jahiliyah, jika diajak bertengkar oleh seseorang , maka hendaklah ia mengatakan: Sesungguhnya saya sedang berpuasa”.

Dalam menjalankan puasa hendaklah berhati-hati terhadap sikap bohong, dusta, namimah, dan semisalnya termasuk dalam maksiat lisan. Puasa yang diterima adalah puasa dengan lisan dan anggota badan pelakunya menghindari perbuatan maksiat, sebagaimana perut menghindari makan dan minum.

Perbanyak Sedekah

Bersedekah merupakan satu sikap kedermawanan yang sekaligus amalan yang disukai Allah SWT, terlebih lagi dilaksanakan di bulan suci Ramadhan. 

Hadits Nabi yang berkenaan dengan keutamaan sedekah di bulan Ramadhan ialah “Dari Anas bin Malik RA yang diriwayatkan secara marfu’: “Sedekah yang paling afdhal adalah diberikan di bulan Ramadan.” (HR. Tirmidzi dari Anas).

Bersungguh-Sungguh di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Dalam sepuluh hari terakhir terdapat sebuah malam istimewa yang disebut dengan Malam Lailatul Qadar. Juga disunnahkan melakukan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di masjid.

“Bahwa Rasulullah SAW apablia masuk 10 terakhir beliau mengencangkan ikat piggangnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (Al Marjan no. 730)

Selain semakin insetif dalam meningkatkan ibadah di sepuluh hari terakhir, Rasulullah SAW juga melakukan i’tikaf, seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah: “Bahwasanya Nabi SAW biasa beri’tikaf pada sepuluh hari yang terakhir dari bulan Ramadhan sehingga beliau diwafatkan oleh Allah SWT, kemudian sesudah wafatnya, istri-istri Beliau juga beri’tikaf.”


Demikian ringkasan beberapa amalan sunah yang dianjurkan untuk ditingkatkan selama bulan puasa ini. Semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa dan ibadah-ibadah sunah lainnya dengan sebaik-baiknya dan meraih derajad taqwa.